Kesalahan Kalibrasi Digolongkan sebagai Kesalahan? Ini Penjelasannya!

Pada dasarnya, ada banyak orang yang bertanya-tanya tentang kesalahan kalibrasi digolongkan sebagai kesalahan apa. Sementara untuk pengertian dari kalibrasi itu sendiri merupakan proses pengecekan dan pengaturan ketelitian dari suatu alat ukur, dengan cara membandingkan hal tersebut dengan standar lainnya.

Proses kalibrasi ini dibutuhkan untuk menjamin ketelitian pengukuran yang dilakukan dengan instrumen lain. Dengan begitu, hasil pengukuran dapat lebih konsisten dan tidak menyimpang. Sebab, ketika hasil pengukuran tidak konsisten dan menyimpang, hal ini dapat menyebabkan kualitas produk menurun serta merugikan banyak konsumen.

Nantinya, setiap sistem pengukuran ini akan membutuhkan proses kerja yang tepat, agar tujuan dari kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Jika proses kerja tersebut tidak dilakukan dengan cara yang tepat, hal ini dapat meningkatkan peluang terjadinya kesalahan kalibrasi. Lantas, kesalahan kalibrasi dapat dikategorikan sebagai kesalahan apa?

Kesalahan Kalibrasi Digolongkan sebagai Kesalahan Apa?

Kesalahan kalibrasi dapat dikategorikan sebagai kesalahan sistematik. Sebab, kesalahan ini muncul karena alat yang digunakan tidak bisa menunjang dengan baik. Kesalahan kalibrasi dapat diartikan sebagai cara memberi nilai skala pada waktu pembuatan alat ukur yang tidak tepat. Ketika hal ini terjadi, hasil dari pengukuran tersebut tidak akan akurat dan tidak pasti.

Pada dasarnya, kesalahan kalibrasi dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap proses penelitian hasil pengukuran yang sedang dilakukan. Nantinya, hasil dapat terdeteksi secara lebih besar atau bahkan lebih kecil dari data yang seharusnya. Untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai kesalahan kalibrasi ini, simak beberapa penjelasannya berikut ini:

1. Kesalahan Umum

Kesalahan pertama yang dapat menjadi salah satu jenis kesalahan kalibrasi adalah kesalahan umum. Kesalahan ini akan disebabkan oleh keterbatasan faktor manusia dalam proses pengukuran tersebut. Dengan demikian, kesalahan umum ini dapat diartikan sebagai kesalahan yang sering terjadi ketika proses pengukuran sedang dilakukan.

Kesalahan umum dapat terjadi ketika suatu pihak tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk menggunakan alat ukur tertentu. Selain itu, kesalahan ini juga bisa terjadi ketika ada suatu pihak yang melakukan kesalahan pada saat membaca skala kecil. Oleh karena itu, proses pengukuran ini harus dilakukan dengan sebaik mungkin dan lebih berhati-hati.

2. Kesalahan Acak

Pengertian dari istilah ini adalah kesalahan yang disebabkan oleh terjadinya fluktuasi kecil pada saat proses pengukuran sedang dilakukan. Ada beberapa jenis penyebab yang dapat membuat fluktuasi kecil ini terjadi, yaitu pengukuran getaran tanah, fluktuasi tegangan, gerakan partikel udara, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan jenis kesalahan yang sebelumnya, untuk kesalahan acak sendiri tidak terjadi secara konsisten. Jadi, waktu kemunculan kesalahan ini tergolong tidak terlalu banyak. Meski kesalahan ini jarang terjadi, tapi orang-orang tetap harus memperhatikan penyebab-penyebab dari terjadinya kesalahan ini.

3. Kesalahan Sistematik

Untuk jenis kesalahan yang satu ini akan disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat diketahui dengan mudah. Sebab, penyebab paling utama dari terjadinya kesalahan ini adalah alat yang digunakan tidak dapat mendukung dengan baik. Ada berbagai jenis kesalahan yang dapat dikategorikan sebagai kesalahan sistematik, yaitu:

  • Kerusakan instrumen
  • Terjadi kesalahan pada komponen instrumen
  • Terjadi kesalahan pada titik nol
  • Perubahan suhu ekstrem
  • Terjadinya kesalahan paralaks
  • Kelembapan
  • Kesalahan kalibrasi

Cara Menghindari Kesalahan Kalibrasi dengan Tepat

Cara Menghindari Kesalahan Kalibrasi dengan Tepat

Ketika kesalahan kalibrasi terus diabaikan begitu saja, hal ini dapat membuat kualitas produk menurun dan akan ada banyak konsumen yang merasa dirugikan. Maka dari itu, semua orang harus mengetahui tentang bagaimana cara menghindari kesalahan kalibrasi yang tepat. Dalam hal ini, saya juga akan membahas tentang informasi tersebut di sini, yaitu:

1. Membaca dan Memeriksa Hasil Pengukuran dengan Baik

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan ini adalah dengan membaca serta memeriksa hasil pengukuran yang sudah diperoleh dengan sebaik mungkin. Setelah hasil pengukuran sudah ada, periksa dan baca hasil tersebut sesering mungkin, sehingga kamu bisa lebih mudah untuk memeriksa konsistensinya.

2. Menggunakan Rumus-Rumus Geometrik Sederhana

Selain dengan membaca serta memeriksa hasil pengukuran dengan baik, kamu juga bisa menggunakan rumus-rumus geometrik sederhana untuk melakukan proses pengukuran kalibrasi ini. Tidak hanya itu, rumus aljabar juga dikatakan dapat digunakan untuk melakukan proses pengukuran ini. Nantinya, kedua rumus ini dapat digunakan untuk memastikan kebenaran dari hasil ukur yang sudah diperoleh tersebut.

3. Periksa Alat Ukur dengan Baik

Tidak hanya hasil pengukurannya saja yang harus diperhatikan dengan baik, tapi alat ukur yang akan digunakan pun juga harus diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan. Periksa semua alat yang akan digunakan serta benda-benda yang akan diukur. Sebab, kedua hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukurannya.

4. Ulangi Seluruh Pengukuran yang Telah Dilakukan

Jika hasil tidak kunjung akurat dan terus menyimpang, maka kamu bisa mengulangi seluruh proses pengukuran yang sudah dilakukan tersebut. Pastikan pengulangan proses pengukuran ini dilakukan secara mandiri. Dengan begitu, tingkat konsistensi data dari hasil pengukuran ini dapat lebih terjamin dengan baik.

Dengan melihat penjelasan yang ada di atas, dapat dipastikan bahwa kesalahan kalibrasi digolongkan sebagai kesalahan sistematik. Oleh karena itu, kesalahan kalibrasi dapat diatasi dengan cara yang mudah. Meski kesalahan ini dapat diatasi dengan cara yang mudah, tapi akan lebih baik lagi jika kamu menghindarinya sejak awal. Gunakan cara yang telah saya sebutkan di atas, untuk menghindari terjadinya kesalahan kalibrasi di masa mendatang.